Selasa, 30 November 2010

Cybersex

Cybersex adalah hubungan erotik yang terjadi di alam dunia maya. Internet relay service merupakan salah satu sarana chatting room yang sering digunakan oleh para pengguna internet. Dengan seiring jalannya waktu, teknologi semakin berkembang, fasilitas untuk terbang ke alam maya pun turrut berkembang pula. dahulu pada tampilan chatting room hanya sederhana, kini sudah banyak tersedia berbagai pilihan background, dari music, web cam sampai pada layanan internet phone yang membuat para pelanggan internet merasa lebih nyaman dan betah.
Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan cybersex tidak lepas dari bisnis internet seks, para pengelola situs – situs porno tersebut menyediakan “ ruangan khusus “ untuk berhubungan seksual pada jarak jauh. Dengan sarana web cam para pecinta cybersex saling berinteraksi dan menikmati keindahan tubuh dari lawan bicaranya.
Sebagian orang ada juga yang berpandangan bahwa cybersex ini adalah kegiatan yang konyol, yang tidak menimbulkan reaksi emosional , namun pada sebagian orang juga menilai bahwa reaksi seksual dan emosional dapat diperoleh dari cybersex itu sendiri, karena cybersex merupakan suatu yang nyata. Reaksi yang dirasakan tak jauh berbeda kala berhubungan seksual sesungguhnya. Tidak hanya itu saja, keberadaan cybersex dapat juga memuaskan fantasi seks. Cybersex juga dapat menjadi sarana untuk belajar bagi pria yang mau menikah.
Kecanduan cybersex
Internet telah merevolusi cara berkomunikasi manusia, yakni dapat menembus jarak, ruang dan waktu. Dunia nyata telah diganti oleh dunia maya. Keberadaan cybersex telah mengubah gaya seks manusia jauh melampaui sifat alamiah seksual. Sebelum ada internet, manusia mengenal seks sebatas hubungan intim nyata yang bersentuhan dengan fisik. Setelah ada internet, orang dapat melakukan hubungan intim tanpa ada sentuhan.

Menurut kasandra, efek negative pria cybersex adalah kecanduan. Para pengguna internet akan mengalami kecanduan cybersex melalui beberapa tahap, yaitu pertama kecanduan para pengguna cybersex awalnya hanya sebatas tertarik terhadap materi – materi pornografi, namun lama kelamaan, ingin mendapat lebih banyak materi pornografi lainnya. Kedua yaitu eskalasi, seiring dengan berjalannya waktu, untuk memuaskan kebutuhan seks, para pecandu cybersex akan mencari materi seks yang lebih daripada itu .
Akibatnya adalah menjalani hidup menjadi tidak produktif, para pecandu cybersex bisa merasa tidak berdaya untuk meninggalkan perilaku konsumtifnya. Hal ini membuat kehidupan mereka menjadi tidak teratur.
Pada tahap yang lebih fatal yakni para pecandu cybersex lebih senang mastrubasi dengan computer dibandingkan dengan berhubungan seksual nyata. Pada kondisi tertentu para pecandu ingin merealisasikan seks maya ke dalam dunia nyata.
Selain kecanduan, cybersex juga dapat berdampak buruk pada kelangsungan rumah tangga. Sebagai istri ada yang tidak suka terhadap suami yang senang cybersex, karena hal itu dianggap pelecehan dan selingkuh. Walaupun tidak melakukan kontak fisik, namun yang terjadi interaksi rasa yang menimbulkan gejolak ketika berhubungan seksual dengan istri, yang ada di dalam pikirannya bukan sang istri melainkan wanita lain.
Namun pada sebagian perempuan menilai bahwa cybersex merupakan suatu hal yang wajar dan tidak perlu dipermasalahkan. Setiap orang bisa mengakses cybersex. Pola piker seperti ini biasanya terjadi pada wanita liberal dan internet sudah menjadi bagian kehidupan yang tidak dapat dipisahkan. Efek positif atau negative yang disebabkan oleh internet dianggap sesuatu yang wajar, namun sebagian orang juga berpendapat bahwa hal itu tidak wajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar